(Bantaeng, 12 Maret 2021), Bismillah. Pagi hari ini para guru dan
pegawai MTs N Bantaeng melaksanakan rapat yang dipimpin langsung oleh kepala
madrasah, Muhammad Arif Pither, S.Ag., MM. Rapat sengaja dilakukan lebih awal
di pagi hari, sebab para guru akan mengajar luring di setiap zona pada pukul
09.00. Rapat ini dimulai pada pukul 07.30 di ruang kelas IX B dengan dihadiri
oleh Kepala Madrasah, para Wakil Kepala Madrasah, para wali kelas dan belasan
orang guru.
Dalam rapat ini, Kepala MTs N
Bantaeng menyampaikan beberapa arahan kepada para peserta rapat. Pertama,
mengenai progres “Gerakan Sejuta Koin” yang telah berjalan di MTs N
Bantaeng. Kepala Madrasah kembali mempertegas tentang tujuan pelaksanaan
kegiatan ini, yaitu bentuk sumbangsih para guru dan pegawai kepada dunia
pendidikan di Sulawesi Selatan khususnya, sebab uang/koin yang terkumpul akan
dialokasikan kepada madrasah atau pesantren
di bawah naungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang membutuhkan bantuan. Dana
ini juga nantinya akan dapat membantu siswa dan santri di Sulawesi Selatan yang
kurang mampu sehingga membantu meringankan beban mereka dalam menimba ilmu nantinya.
Kepala Madrasah sangat mengapresiasi para guru yang telah menyisihkan sedikit penghasilannya untuk bersedekah dan mendukung program yang digagas oleh Kepala KanWil Kemenag Sulawei Selatan ini.
Sekedar diketahui diketahui, program ini secara internal telah dilounching oleh Kepala MTsN Bantarng pada kegiatan Apel Pagi Senin 01 Maret 2021 lalu, dan ternyata hampir seluruh guru dan pegawai madrasah yang telah ikut serta menyukseskan program ini. Kepala madrasah berulangkali menekankan bahwa sebab program ini berbentuk wakaf koin, maka tentu dalam pelaksanaannya tidak ada paksaan bagi guru yang akan menyumbang, sebab yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah kesadaran untuk berinfak dan keikhlasan untuk menyisihkan sebagaian harta, sehingga nantinya output yang dihasilkan dari program ini akan maksimal sebab keikhlasan itu.
Perlu diketahui, meskipun nama kegiatan ini adalah Gerakan Sejuta Koin, bukan berarti setiap yang akan berwakaf akan menggunakan uang koin untuk ikut berpartisipasi. Ternyata koin di sini hanyalah istilah/perumpamaan saja, karena dalam pelaksanaannya, setiap yang akan menyumbang tidak hanya menyumbang dalam bentuk uang koin, melainkan juga dengan uang kertas dengan jumlah yang berfariasi. Jika boleh berpendapat, nampaknya istilah koin di sini hanyalah sebagia simbol, sebab wakaf sejuta koin ini yang dituntut keikhlasan berdasarkan kemampuan untuk berinfak, maka koin di sini adalah simbol untuk itu, siapapun dan berapapun jumlah harta yang dimiliki untuk berinfak, maka terbuka ruang untuk itu, walaupun yang dimiliki hanyalah koin seratusan yang kadang tidak lagi diperhatikan keberadaannya. Wakaf sejuta koin ini melatih pribadi setiap pegawai di bawah naungan Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan untuk menumbuhkan kesadaran untuk menginfakkan sisa hartanya, walapun yang tersisa itu hanyalah beberapa koin ratusan saja.
Masih berkaitan dengan program Wakaf Sejuta Koin, Kepala Madrasah juga menyampaikan bahwa pelaksanaan tahap pertama akan dikumpulkan hasilnya pada akhir minggu ini, dan akan segera dilaporkan perkembangan hasilnya ke kantor Kemenag Bantaeng dan nantinya akan diteruskan ke Kanwil kemenag Sulawesi Selatan. Namun ketika tahap pertama ini selesai, bukan berarti program ini akan berhenti juga, melainkan akan terus berlanjut demi membantu pendidikan madrasah dan pesantren yang terbelakang di Sulawesi Selatan. Bahkan Kepala Madrasah berencana akan membuat kotak wakaf permanen yang terbuat dari kaca, sehingga akan sangat membantu nantinya untuk mengumpulkan wakaf para guru selama program ini berjalan.Selanjutnya, yang disampaikan
oleh Kepala Madrasah dalam rapat hari ini adalah mengenai pelaksanaan ujian
madrasah yang tidak lama lagi akan dilaksanakan, tepatya akhir bulan maret ini.
Kepala Madrasah menyampaikan akan ada kemungkinan pelaksanaan ujian madrasah dilaksanakan
di lingkungan MTs N Bantaeng, artinya para siswa akan diperkenankan untuk melaksanakan
ujian madrasah di sekolah, dan bukan lagi di setiap zona sebagaimana yang
sempat disepakati pada keputusan rapat persiapan ujian sebelumnya. Namun, rencana
ini baru akan sepenuhnya terlaksana jika Madrasah telah mendapat izin dari Tim
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bantaeng untuk melaksankan ujian di lingkungan
madrasah. Kepala madrasah mengaku sementara melakukan lobi dan menyurat ke Tim
Gugus Tugas Covid-19 sehingga ujian dapat dilaksanakan di madrasah. Adapun mengenai
teknis pelaksanaan ujian nantinya, akan dibicarakan lebih lanjut kemudian jika
izin dari Tim Gugus Tugas Covid-19 telah keluar. Ketika rencana ini nantinya terlaksana, tentu dalam
pelaksanaannya masih akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,
mengurangi kapasitas siswa dalam ruang ujian, memakai masker, menghindarkan
siswa untuk berkerumun, dan nantinya akan disediakan tempat cuci tangan di
setiap ruangan ujian. Terakhir yang disampaikan oleh kepala madrsah adalah
tentang persiapan panitia ujian yang telah dibentuk pada rapat sebelumnya agar
segera mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran ujian nantinya. Kepala Madrsah
juga mengingatkan para guru yang tergabung dalam tim penyusun soal, untuk
segera menyusun soal ujian di setiap mata pelajaran yang diujikan nantinya. Wish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar