COVID 19 DAN SEBUTIR TELUR


COVID 19 DAN SEBUTIR TELUR
oleh : Suhardi,  S. Pd
(Guru IPS MTsN Bantaeng)

Memasuki tahun 2020 sungguh banyak keajaiban yang telah dirasakan manusia di bumi ini. Hal ini menandakan bahwa bumi ini semakin tua. Manusia semakin resah dengan adanya berbagai musibah yang menimpanya baik berupa bencana alam, berbagai penyakit serta adanya hoaks yang merajarelah akibat kecanggihan teknologi buatan manusia, dan bahkan munculnya penyakit corona yang konon katanya merupakan buatan manusia dengan tujuan mengurangi jumlah manusia di bumi.
Manusia semakin terancam dalam kehidupannya, bumi terasa semakin sempit, manusia semakin banyak, lautan semakin menjauh,  tradisi yang selama ini dibesar-besarkan sudah mulai punah, segala aktifitas muncul persaingan dan tidak lagi memandang keluarga atau orang lain semua dianggap saingan dalam menjalani hidup ini.Munculnya penyakit dijadikan peluang bisnis bagi kalangan tertentu.

Pada bulan Maret 2020 muncullah penyakit yang dianggap aneh dan ajib karena tidak pernah disebut-sebut dalam sejarah. Penyakit ini adalah corona atau covid-19. Sungguh sangan menjadi perhatian dunia karena penyakit ini muncul di Negara China dan Italia dan dalam waktu satu pekan sudah menjangkiti seluruh nehara-negara di dunia ini. Amerika Serikat yang dianggap Negara adikuasa, Negara maju, Negara hebat namun tadak mampu menepis penularan penyakit ini. Negara yang pertama menemukan  obatnya adalah Korea selatan sehingga Negara besar seperti Amerika harus berlutut kepada korea selatan agar permintaan obatnya terpenuhi.

Kebijakan pemerintah setiap negarapun berbeda-beda dalam mengantisipasi penyebaran virus covid-19. India menerapkan aturan dengan menjaga ketat penduduknya agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan mereka memukuli penduduknya yang datang ke masjid beribadah, apalagi aktivitas yang lain. Lain halnya dengan Tiongkok, mereka melarang penduduknya melakukan aktivitas di luar rumah, namun pemerintah Tiongkok menjamin seluruh kebutuhan masyarakatnya selama masa darurat covid-19. 

Indonesia sebagai Negara yang penduduk terbesar ke empat di dunia juga sangat disibukkan dengan penularan penyakit covid-19 ini. Semua dilibatkan dalam penanganan ini, petugas kesehatan, aparat pepolisian, TNI, dan bahkan tokoh-toko masyarakat dan tokoh agama diharapkan partisipasinya dalam mengantisivasi penyebaran penyakit ini. Masyarakat semakin resah karena dihantui rasa takut akibat berita yang mereka lihat di media sosial. Pemerintah setiap saat menyampaikan agar masyarakat berdiam diri di rumah sehingga masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah semakin resah untuk menutupi kehidupan mereka.

Sebagian masyarakat tidak menghiraukan himbauan ini karena menganggap kalau tidak berusaha akan semakin parah karena keluarga mereka butuh makan, dan keperluan lain. Namun di tengah-tengah kesibukannya, mereka tetap menjaga kesehatannya, menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan. Selain itu masyarakat adapula yang meninggalkan rumahnya yang dan mengungsi untuk sementara ke rumah-rumah kebunnya dengan anggapan mereka menjauh dari keramaian sehongga kembali ke situasi tradisional.

Pada suatu malam (malam minggu),tanggal 28 mei 2020 pada tengah malam masyarakat kembali resah dan dihantui rasa takut dengan tak dikenal. Sungguh banyak telefon bordering tengah malam yang tidak diketahui siapa yang menelefon sehingga bagi yang sempat terbangun maka merekalah korbannya. Melalui telefon tersebut meereka menghimbau seluruh masyarakat untuk memasak telur satu biji per orang untuk mereka makan pada malam itu. Konon katanya kalau mereka tidak makan telur maka mereka akan mati.
Akibat adanya telefon tersebut masyarakat memaksakan diri mencari telur sebanyak anggota keluarganya sampai subuh, mereka membangunkan penjual telur yang sementara tidur nyenyak tengah malam. Salah seorang korban terdengar suaranya ke rumah karena mencari telur tetapi ternyata habis sehingga tidak menyadari diri berteriak “matima saya”. Anehnya semua penjual telur tidak ada yang menerima telefon. Dan sampai sekarang orang yang tidak menemukan telur pada malam itu tetap sehat dan masih hidup.  Rupanya ini adalah upaya untuk menggunakan peluang bisnis ditengah-tengah maraknya covid-19. Banyak yang bertanya-tanya apasih hubungannya dengan telur dengan kematian?, padahal ajal seorang hamba sudah ditentukan oleh yang maha kuasa. Namun masyarakat terkadang lupa dengan penguasa alam dan hanya takut dengan kematian.

Akibatnya telur di pasar menjadi langka karena permintaan melimpah sementara telur terbatas setiap harinya. Harga telur melambung tinggi di pasar, sehingga beruntunglah pengusaha telur dan juga berdampak pada makanan lain yang menggunakan bahan dari telur.
Oleh karena itu apabila terjadi situasi darurat seperti ini jangan langsung percaya dengan berita yang kita belum tahu keabsahannya, begitu pula bagi pengusaha janganlah menggunakan situasi darurat untuk peluang bisnis yang hanya mementingkan diri sendiri dan merugikan orang banyak

Sekian goresan penaku untuk mengisi masa “Lock KDown”

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ suhardiardi810@gmail.com.$$$$$$$$$$$$$$$$$$








Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEDIA PEMBELAJARAN PPKn

CARI ARSIP BERITA

Arsip Berita

Arsip Berita

VIDEO / YOUTUBE

Total Tayangan Halaman

FOLLOWERS

Terjemahan